Bagaimanakah prospek pencapresan Sri Mulyani pada 2014?

by **Admin** Mon Jul 25, 2011 10:24 pm

Pernyataan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang tiga partai besar di Indonesia memanipulasi pemerintah dinilai para politisi ketiga parpol yakni Demokrat, PDIP dan Golkar, sebagai bagian dari kampanye hitam terhadap ketiga partai besar tersebut. Meski harus diakui, oligarki masih kuat di ketiga parpol tadi.

Sri Mulyani seharusnya mendekati partai-partai besar untuk mendapatkan dukungan dalam kompetisi Pilpres 2014. Dengan pernyataan kritisnya itu, partai-partai nasionalis yang besar tersebut menganggap Sri Mulyani sebagai ‘perempuan besi berlidah api’, selain bermasalah dengan kasus Century.

“Saya khawatir Sri Mulyani dicap oleh para politisi sebagai perempuan besi (Iron Lady) dengan lidah api, karena sikap kritisnya yang tajam, sementara semua orang tahu skandal Century masih menjerat dirinya,” kata Frans Aba MA, pengamat politik-ekonomi.

Masalahnya, sikap kritis Sri Mulyani bisa membuat ketiga parpol besar tadi menolak meminang Sri Mulyani jadi capres 2014, sementara calon independen untuk jadi capres masih belum diperbolehkan undang-undang.

Meski hanya mencontohkan tiga partai besar, namun pernyataan Sri Mulyani seolah memvonis seluruh partai politik mengeruk keuntungan untuk diri sendiri. Ada kesan kuat, seolah yang namanya partai politik saat ini, khususnya partai besar itu kumpulan bandit yang menikmati keuntungan dari pemerintah.

Tudingan Srikandi skandal Bank Century itu secara langsung telah menyudutkan tiga partai besar yang ada saat ini yaitu Partai Demokrat, Partai Golkar dan PDIP, yang mengundang reaksi balik beragam. Yang jelas, kritik tajam Sri Mulyani jadi atensi elite politik negeri ini. Bagaimanakah prospek pencapresan Sri Mulyani pada 2014? 1725332

Bagaimanakah prospek pencapresan Sri Mulyani pada 2014? 1725332

by **Admin** Mon Jul 25, 2011 10:30 pm

Pemerintah harus protes kepada kedutaan besar negara sahabat yang membiarkan diplomatnya menggalang kekuatan di dalam negeri untuk mendukung Sri Mulyani sebagai calon presiden. Jangan sampai, Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjadi boneka oleh pihak asing.

"Bukan hanya tidak etis, tetapi tindakan itu harus dilihat sebagai modus intervensi asing terhadap kedaulatan bangsa dan negara. Faktanya sudah diungkap para purnawirawan TNI AD yang didatangi para diplomatasing dan meminta mereka mendukung Sri Mulyani dalam pemilihan Presiden 2014," ujar Anggota Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo.

Menurut Bambang, ini adalah masalah serius, dan pemerintah tidak boleh menyederhanakan persoalan ini. Walaupun memang hak Sri Mulyani untuk maju sebagai Capres.

"Namun, persoalannya menjadi lain kalau kekuatan asing itu ingin menjadikan Sri Mulyani sebagai boneka yang memimpin Indonesia.Kalau gerakan para diplomat asing itu tidak diprotes, sama artinya kita setuju negara dan bangsa ini digadaikan kepada pihak asing," terangnya.

Dia menilai, bantuan kekuatan asing itu tidaklah gratis. Tidak mungkin dilakukan begitu saja jika kekuatan-kekuatan asing itu tidak mempunyai kepentingan. menurut dia pada waktunya nanti, mereka akan menuntut kompensasi. Misalnya, akan minta konsesi bisnis yang nilainya mencapai ribuan kali lipat, dibandingkanpuluhan juta dolar yang dikeluarkan untuk penggalangan massa pendukung Sri Mulyani.

"Agar gerakan diplomat asing menggalang dukungan itu tidak berlanjut, pemerintah harus mengajukan protes. Pemerintah bisa mendapatkan identitas para diplomat itu dengan meminta keterangan dari para purnawirawan TNI yang menerima mereka," ujarnya.

Politikus Partai Golkar ini juga mengatakan, sebelum memutuskan untuk menjadi Capres 2014, Sri Mulyani sebaiknya mundur satu-dua langkah lagi, karena ada kewajibannya yang belum dituntaskan, yaitu skandal Bank Century. "Dia juga harus membuat klarifikasi karena sempat dituduh sebagai Sales Promotion Girl (SPG)-nya Bank Dunia," ucap Bambang.

Bagaimanakah prospek pencapresan Sri Mulyani pada 2014?

Bagaimanakah prospek pencapresan Sri Mulyani pada 2014?

Re: Bagaimanakah prospek pencapresan Sri Mulyani pada 2014?